🌍 Strategi, Drama, dan Déjà Vu di Dunia Civilization
Civ 7 baru saja meluncur beberapa bulan lalu, dan sejauh ini, game strategi legendaris dari Firaxis ini menuai reaksi yang—kalau boleh jujur—cukup terpecah. Di satu sisi, ada pemain yang menikmati pendekatan streamlined alias lebih ramping dan cepat. Di sisi lain, tak sedikit juga yang merasa bahwa kesederhanaan itu justru membuat Civilization 7 terasa dangkal dan terlalu “aman”.
Namun, menurut Strauss Zelnick, CEO Take-Two Interactive (induk perusahaan Firaxis), respons semacam ini bukanlah hal baru. Malah, katanya, ini semacam “tradisi” dalam sejarah panjang seri Civilization.
🧓 \”Setiap Iterasi Baru, Selalu Ada Protes\”
Dalam wawancara eksklusif dengan GamesIndustry.biz, Zelnick menjelaskan bahwa setiap kali Civilization hadir dalam bentuk baru, pasti akan ada yang merasa kehilangan versi sebelumnya.
“Setiap kali kami meluncurkan iterasi baru Civilization, pasti ada keresahan dari para penggemar setia yang sangat mencintai versi sebelumnya,” ujar Zelnick. “Lalu kami melakukan update, dengarkan masukan, tambahkan perubahan—dan pada akhirnya, orang-orang kembali jatuh cinta.”
Zelnick mengakui bahwa peluncuran Civ 7 memang tidak berjalan mulus seratus persen. Ia menyebut game ini “punya beberapa tantangan”, tetapi tetap optimistis soal masa depan Civilization 7. Bahkan, ia menyatakan bahwa penjualannya “kuat” dan meyakini bahwa resepsi publik akan “mengejar” performa komersialnya seiring waktu.
📉 Tapi… Angka Bicara Lain?
Kita harus jujur juga di sini—ada perbedaan yang cukup mencolok antara apa yang dikatakan Zelnick dan apa yang terjadi di lapangan. Saat artikel ini ditulis, hanya 48% dari reviewer di Steam yang memberikan rating positif. Itu hanya naik 4% dari saat pertama kali game ini rilis. Bisa dibilang, bukan peningkatan yang signifikan untuk game sekelas Civilization.
Dan meski penjualannya masuk 10 besar game terlaris 2025 di AS (menurut analis Mat Piscatella), statistik jumlah pemain aktif menunjukkan cerita lain. Di Steam:
- Civ 7: 9.537 pemain
- Civ 6: 43.307 pemain
- Civ 5: 15.981 pemain
Perbandingannya? Lumayan menyakitkan.
🎮 Apakah Civ 7 Layak Dicoba?
Berdasarkan laman PC Gamer sendiri mereka ada di kubu yang cukup positif terhadap Civ 7. Dalam ulasan awal oleh Robert Zak, disebutkan bahwa game ini adalah versi paling streamlined dalam sejarah Civ—yang mana bagus buat pacing, terutama di multiplayer. Tapi, ya, konsekuensinya adalah hilangnya beberapa elemen kedalaman dan keragaman mekanik yang dulu jadi daya tarik utama seri ini.
“Bisa dibilang ini adalah versi Civ paling ramping dalam beberapa waktu terakhir,” tulis Zak. “Aksesibilitasnya meningkat, tapi mungkin ada yang kangen sama kerumitan khas Civ 4 atau Civ 5.”
🧩 Penutup: Momen Transisi atau Awal Kemunduran?
Yang jelas, Civilization 7 masih dalam proses “membentuk dirinya sendiri”. Dengan dukungan penuh dari publisher dan komunitas yang aktif, bukan mustahil game ini akan mengalami transformasi seperti Civ terdahulu. Tapi untuk saat ini, kita masih di tahap tunggu dan lihat—apakah Zelnick benar bahwa waktu akan membuktikan kekuatan Civ 7, ataukah ini pertanda bahwa franchise ini butuh arah baru?
Satu hal yang pasti: dunia masih butuh game strategi turn-based yang bikin lupa waktu… dan Civilization belum sepenuhnya kehilangan tahtanya.
Leave a Reply